Guru pembimbing itu ibarat SOPIR

“Makanya sebaiknya menjalankan lelaku mendekatkan diri kepada Allah itu butuh guru pembimbing, sebagaimana orang mau ke Jakarta naik bus butuh sopir bus yang sudah tau jalannya, sehingga orang tak salah jalan, dan kesasar kemana-mana, seorang sopir itu tak harus orang hebat, asal dia sudah hafal jalannya karena sudah biasa melewatinya, sekalipun seorang penumpang lebih pintar menyetir malah sebagai pilot pesawat, kalau dia tak tau jalan yang dituju, ya harus tetap jadi penumpang, ndak usah ngeyel jadi sopir, karena merasa pinter nyetir, jika naik bus juga harus mau dibawa belok kanan atau ke kiri oleh sopir, jangan komplain, karena bus dibelokkan ke kanan, atau bus dibelokkan ke kiri. Seorang guru pembimbing spiritual itu tak perlu orang hebat atau sakti mandraguna, asal orang itu sudah hafal jalan dan biasa melewatinya, maka sudah pantas dijadikan sopir.”