Sebagian hikmah dari ber istiqomah adalah perlawanan terhadap nafsu yang berupa kemalasan, dan melatih kedisiplinan diri sekaligus membentuk kebiasaan baru yang positif
Amaliah istiqomah disini tidak harus banyak, sedikitpun asal kita tetap berusaha untuk secara rutin melakukannya , insya Allah menjadi sebuah amalan yang dicintai oleh Allah SWT
”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinyu (rutin) walaupun sedikit.”HR. Muslim no. 782
Kalau kita sudah terbiasa puasa sunnah Senin Kamis setiap minggu, alhamdulillah....
Kalau kita sudah terbiasa sholat witir 3 rokaat setiap malam, alhamdulillah ....
Kalau kita sudah terbiasa membaca Alquran 1 halaman beserta artinya setiap bakda subuh, alhamdulillah ....
Kalau kita sudah terbiasa membaca sholawat nabi, 100 kali misalnya setiap bakda isya, alhamdulilah ....
Kalau kita sudah terbiasa bersedekah seribu rupiah setiap pagi, alhamdulilah .....
Atau kalau kita sudah terbiasa menyisihkan waktu 1 jam sehari misalnya, untuk berdakwah melalui media sosial, alhamdulillah ...
semoga bisa tetap menjadi amaliah rutin sehari-hari
bagi kita yang belum terbiasa, maka tetap kita harus belajar untuk memaksakan diri melakukan secara rutin amaliyah-amaliyah sunnah yang kita sukai,memang akan berat diawalnya tetapi insya Allah lama kelamaan menjadi sebuah hal yang ringan yang bahkan kita akan merasa ada yang "kurang" apabila belum melakukannya
Semakin pendek interval rutinitas tsb, maka akan semakin cepat kita menjadi terbiasa karenanya. Misalnya amaliah puasa sunnah Senin - Kamis setiap minggu , akan lebih cepat menjadi kebiasaan dibandingkan dengan puasa 3 hari ( tanggal 11,12,13 ) setiap bulan Hijriyah. Atau misalnya sedekah setiap hari akan lebih cepat menjadi kebiasaan dibandingkan dengan sedekah setiap tahun sekali pada saat Ramadhan
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.