Agama adalah aturan cara hidup yang betul dari sang pemberi kehidupan, dalam segenap sisi kehidupan kita baik secara material maupun spiritual, jasmani maupun rohani, apakah sebagai hambaNya,sebagai anak, sebagai orang tua, sebagai remaja, sebagai tetangga, sebagai pemimpin, sebagai yang dipimpin, sebagai suami, sebagai istri, sebagai anggota masyarakat,sebagai warga negara dsb.
Ketika manusia tidak mau beragama dengan berbagai alasannya (entah karena atheis, atau menganggap beragama itu kuno dsb ) maka mereka akan membuat aturan kehidupan sendiri-sendiri menurut versi mereka masing-masing sesuai nafsunya masing-masing yang kesemuanya hanya akan membuat morat-maritnya kehidupan mereka sendiri baik secara individu maupun sosial
Dalam skala yang kecil bisa di kiaskan dengan peraturan lalu lintas , yang sudah barang tentu berisi apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan selama menggunakan jalan raya. Semakin sempurna sebuah peraturan lalu lintas maka akan semakin detail dia memberikan aturan. Jadi ribet ya ? pasti terlihat ribet kalau dibandingkan dengan berkendara di gurun pasir misalnya, namun semua keribetan itu tentu dimaksudkan demi keberaturan, kebaikan dan keselamatan semua pengguna jalan raya. Apa jadinya kalau misalkan semua pengguna jalan raya menolak diatur di jalan raya atau menggunakan aturan menurut versi mereka masing-masing bukan menurut peraturan lalu lintas dari otoritas yang syah ?
Maka beragamalah , agar hidup kita ini betul dalam segenap sisi kehidupannya......lalu agama yang mana? tentu agama yang dari Tuhan yang sesungguhnya sebagai yang punya otoritas atas alam ini, bukan agama hasil "kreasi" manusia yang penuh dengan kesalahan dan nafsu.
Pertanyaan selanjutnya apakah memang demikian ribet sih jadinya dengan beragama? Tuhan yang sesungguhnya, yang maha sempurna, menurunkan ajaran yang demikian sempurna melalui utusanNya sehingga menjadi aturan yang gampang tetapi tidak bisa dianggap gampang,yang ringan tetapi tidak bisa dianggap ringan......