Tuhan, aku hanya akan mengenal diriMu melalui diriMu
seandainya bukan karena diriMu
niscaya aku tak akan mengenalMu
(Lillah - Billah)
DASAR PENGETRAPAN “LILLAH”
Segala amal perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang merugikan atau bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh, melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Alloh Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas tanpa pamrih, Lillahi Ta’ala.
“Dan tiada Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan agar supaya mereka beribadah (mengabdikan diri) kepadaku”. (Adz-Dzariat: 56)
Dan tiadalah mereka disuruh, melainkan supaya beribadah (mengabdikan din) kepada Alloh dengan ikhlas/memumikan ketaatanya”. (A1-Bayyinah: 5)
Bersabda Rosuululloh SAW kepada Sa’ad bin Jabal : .“lkhlaskanlah amalmu, maka amal ikhlas yang sedikit sudah memadai (mencukupi) bagimu”. (HR. Abu Mansyur Ad-Dail)
DASAR PENGETRAPAN “BILLAH”
Dalam segala tindakan atau kehidupan, gerak-gerik, perbuatan apa saja, lahir bathin, dimanapun dan kapanpun juga, supaya didalam hati senantiasa merasa bahwa yang menciptakan dan menggerakkan itu semua adalah AlIoh Maha Pencipta, Jangan sekali-kali mengaku atau merasa ada kemampuan sendiri selain Alloh.
LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH “Tiada daya dan kekuatan (sedikitpun) melainkan dengan titah Alloh”.
“Dari Abi Dzarrin, ia berkata: Aku bertanya kepada Rosuululloh SAW “Yaa Rosuululloh, amal-amal apa yang lebih utama ?. Rosuululloh menjawab “Al-imanu Billah”. (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Rosulullah bersabda : “La tataharraku dzarratun illa bi idzni Allahi”, yg maksudnya tidak akan bergerak satu dzarah pun melainkan atas idzin Allah.”
“Wa Allahu khalaqakum wa ma ta’malun” (Allohlah yang menciptakan kamu dan apa-apa yang kamu perbuat) (Qs.Ash-Shaffaat:96)
“Wa ma ramaita idz ramaita walakinna Allaha rama” (Bukanlah engkau yang melempar ketika engkau melempar melainkan Aku [Alloh]) (Qs.Al-Anfal:17)