Ada seorang sahabat, Dia punya “kebiasaan” yg menurut saya agak langka.
Kalo beli sesuatu dari pedagang kecil, dia tidak mau menawar, malah seringkali kalau ada uang kembalian, selalu diberikan pada pedagangnya.
Pernah suatu saat saya ikut naik mobilnya, mampir di SPBU.
Dia berkata kpd Petugas SPBU : Tolong diisi Rp 95rb saja.
Dia berkata kpd Petugas SPBU : Tolong diisi Rp 95rb saja.
Sang Petugas merasa heran, dan bertanya: “tidak sekalian Rp 100rb saja pak ?”
“Gak apa2, isi saja Rp 95rb”, balas Hasan.
“Gak apa2, isi saja Rp 95rb”, balas Hasan.
Selesai diisi bensin, Hasan memberikan uang Rp 100rb. Sang petugas pun memberikan uang kembalian 5rb.
Hasan berkata: “Gak usah, ambil saja kembaliannya.”
Sang petugas SPBU seperti tidak percaya. Ia pun berucap: “wahh,, Terima kasih Pak.." Senyumnya mengembang senang.
Sang petugas SPBU seperti tidak percaya. Ia pun berucap: “wahh,, Terima kasih Pak.." Senyumnya mengembang senang.
Saya tertegun dengan perilaku Hasan dan juga petugas tersebut.
Di dalam perjalanan, saya bertanya : “Sering melakukan hal seperti itu ?”
Hasan menjawab: “saya kan tidak mungkin bisa mengikuti semua perintah Allah.. Jadi saya Lakukan hal-hal kecil yang bisa saya lakukan, yg penting konsisten.
Rasanya saya tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin bersedekah 5ribu kepada mereka. Uang 5ribu itupun tdk akan membuat dia kaya tapi yang jelas sedikit membuat hatinya bahagia.
Saya tertegun,, rupanya ini yg sering para 'bijak' sampaikan,, bahwa :
Hiduplah tiap hari seperti matematika:
1. Mengalikan (x) kegembiraan,
2. Mengurangi (-) kesedihan,
3. Menambahkan (+) semangat,
4. Membagi (÷) kebahagiaan,dan
5. Menquadratkan kasih sayang antar sesama.
Ternyata,
Bahagia itu Dekat..
Senyum itu mendekatkan..
Bahagia itu Dekat..
Senyum itu mendekatkan..