ANAK,
sejatinya adalah calon penduduk bumi,
pengganti penduduk bumi sebelumnya
tugas orang tuanyalah untuk mempersiapkan
mereka lahir dan batin sebaik-baiknya
agar insya Allah mereka kelak menjadi penduduk bumi
yang welas asih kepada sesamanya
yang baik lahir dan batin sesuai tuntunanNya
dari sanalah kemudian sang orang tua mendapatkan ganjarannya
baik tidaknya sang anak,menentukan baik tidaknya ganjaran orang tua
sering kan di dengar dr penceramah, kalau amal yg sampai pd si mayit itu 3 perkara, amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh,
doa anak sholeh, atau amaliyah anak sholeh, itu anak gak perlu kirim apa apa ke orang tua, asal jadi anak yang sholeh saja, maka orang tua dengan sendirinya akan terkirimi, karena darah orang tua mengalir ke anak, juga darah daging anak adalah dari makanan yang di berikan oleh orang tua, jadi dg sendirinya anak itu menjadi anak yang sholeh, maka orang tua yang meninggal akan mendapatkan kiriman amal setiap anak itu melakukan kebaikan.
sebagaimana orang tua yang hidup di dunia bersama anaknya, anak makan enak, orang tua ikut makan enak, anak punya lampu, dan rajin bayar PLN dan listrik selalu nyala maka orang tua juga ikut menikmati cahaya lampu. jadi bukan kirim doa kepada orang tua itu yang penting tapi menjadi anak sholeh itulah yang penting, kalau anak sering memberi uang ke orang tua, tapi uang hasil nipu, korupsi, rentenir, itu tak beda memberi makan bangkai kepada orang tua, atau listrik PLN gak bayar lalu listrik di cabut PLN , rumah jadi gelap, dan orang tua ikut juga merasa gelap, jd garis besarnya bukan kirim doa ke orang tua itu yang penting, tapi asal kita menjadi orang baik, sholeh taat beragama, gak usah kirim juga orang tua yang meninggal akan dengan sendirinya mendapatkan kiriman.
sebagaimana orang yang membangun masjid, gak usah yang sholat di masjid itu kirim doa kepada si pembangun masjid, maka ketika masjid itu di pakai ibadah, dengan sendirinya yang bangun masjid itu akan mendapatkan kiriman.
juga orang yang memberikan ilmu, asal orang yang menerima ilmu itu mengamalkan ilmu yang di berikan maka dengan sendirinya yang memberikan ilmu itu dapat pahala, tanpa harus penerima ilmu mengirimkan doa kepada si pemberi ilmu.