Mulut kita itu harimau kita, kata guru sekolahku dulu, jika kita tdk bisa menjaga harimau itu tetap dalam kerangkeng, atau tetap hidup di rimba belantara, maka harimau itu akan memakan kita, kita akan di maka oleh pembicaraan kita.
pena kita itu pedang kita, jika pedang itu di tarik dari sarungnya, dan kita tak bisa memakainya dengan benar, kita akan terluka oleh tulisan kita sendiri, tebasan pedang kita sendiri.
jika pedang kita menebas dan melukai orang lain, itu bukan menunjukkan kita hebat, tapi tandanya kita tidak bisa menggunakan pedang dengan semestinya, seperti kita punya mobil setiap jalan kok nabrak orang, itu berarti kita belum bisa menyopir dengan benar,
siapapun kita, jika tdk bisa memakai anggota tubuh kita dengan benar, setidaknya janganlah melukai orang lain. sebaiknya sebelum melukai orang lain di coba dulu melukai diri sendiri, sebelum menggorok leher orang lain, coba tes dulu menggorok leher sendiri.
jika enak maka berbagi menggorok leher orang lain,
berbudi pekerti baik dan mulia itu tdk harus pintar dan sekolah tinggi, cukup JANGAN LAKUKAN PADA ORANG LAIN, APA YANG KAMU TAK SUKA JIKA ITU MENIMPAMU. karena yg di rasakan orang lain itu sama dengan apa yang kamu rasakan, jika kamu di gorok lehernya sakit, maka bgt juga orang lain, jika mau melkaukan kepada orang lain, lakukan dulu pada diri sendiri. jika kamu mau meludahi orang lain, coba tes dulu orang lain kamu minta meludahimu.
sebelum ngemplang pakai ulekan ke kepala orang lain, coba berikan ulekan ke orang lain, dan minta kemplangkan ke kepalamu